Pesta olahraga bernuansa Islam, Islamic Solidarity Games (ISG) III, bakal berlangsung di Palembang, Sumatera Selatan, bulan depan. Pergelaran itu didukung oleh negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Dengan demikian, bisa dipahami bila peraturan tentang pakaian para atlet, terutama wanita, bakal lebih ketat saat mereka harus tampil di hadapan orang banyak. Namun hal tersebut dianggap bukan masalah, sehingga para atlet dinilai tetap akan tampil maksimal.
Itu sebabnya, atlet wanita tetap bisa tampil di cabang seperti renang dan bola voli pantai dalam ISG III. Pada dua cabang tersebut, biasanyan para atlet tampil dengan kostum lebih terbuka. Namun, dalam turnamen ini, segala hal akan disesuaikan unsur agama.
"Voli pantai dan renang tetap ada," kata Syaidina Ali, Wakil Ketua Deputi I Indonesia Islamic Solidarity Games Organizing Committee (InaIsgoc), kemarin.
Menurut Syaidina, sesuai dengan ketentuan internasional, perenang putri akan mengenakan pakaian khusus yang akan menutup seluruh bagian tubuhnya, kecuali muka dan telapak tangan. Demikian juga bagian kepala, yang akan ditutup dengan pakaian khusus tahan air.
Adapun pada cabang bola voli pantai, Syaidina menjelaskan, para atlet putri akan mengenakan pakaian yang sesuai dengan ketentuan. Namun jangan bayangkan kita bisa menonton mereka, seperti dalam kejuaraan bola voli pantai Asia-Pasifik lalu. "Dalam kejuaraan tingkat Asia-Pafisik, tak jarang atlet memakai pakaian sangat minim, seperti bikini.”
Darmansa, juru bicara divisi hubungan masyarakat ISG III, mengatakan panitia tidak mewajibkan atlet mengenakan penutup kepala saat bertanding. "Bebas sesuai dengan peraturan federasi. Yang mau pakai jilbab silakan. Yang penting tetap mengacu pada peraturan federasi dunia," katanya.
Sebelumnya, Ketua Deputi I InaIsgoc, Djoko Pramono, mengatakan para atlet non-muslim dipastikan akan memperkuat negara mereka, termasuk atlet negara tuan rumah, Indonesia. Demikian juga dengan sebagian atlet peserta dari negara lainnya, seperti Senegal, Irak, Palestina, dan Turki.
.