| Algeria | Azerbaijan | Bahrain | Bangladesh | Brunei Darussalam | Burkina Faso | Cameroon | Chad | Djibouti | Egypt | Gambia | Guinea | Guyana | Indonesia | Iran | Iraq | Jordan | Kuwait | Lebanon | Libya | Maladewa | Malaysia | Marocco | Mauritania | Mozambique | Nigeria | Oman | Pakistan | Palestine | Pantai Gading (Côte d'Ivoire) | Qatar | Saudi Arabia | Senegal | Somalia | Sudan | Suriah | Tajikistan | Togo | Tunisia | Turkey | Turkmenistan | Uganda | Uni Emirat Arab (UEA) | Yaman |
Follow all updated of Journal FIFA World Cup 2014-Brazil.

JOURNAL ISLAMIC SOLIDARITY GAMES 2013

13 Sept 2013

ISG Didepan Mata, Tim Karate Indonesia Gelar Simulasi

INDONESIA UPDATED. 
Demi terus mematangkan persiapan jelang Islamic Solidarity Games, Pengurus Besar (PB) Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI) menggelar simulasi pertandingan di Hall B Gelora Bung Karno, Senayan, Jumat (13/9/2013).
 

Sebanyak 28 atlet pelatnas mengikuti seluruh rangkaian simulasi yang digelar pukul 09.00 WIB- 16.30 WIB. Tim sendiri dibagi menjadi dua grup, yakni sabuk merah dan sabuk biru.

Pelatih kepal, Zulkarnaen Purba yang ditemui detiksport usai simulasi pertandingan mengatakan kalau masih ada beberapa catatan yang perlu dimatangkan. Sejauh ini atlet belum benar-benar bisa dikatakan sudah siap.

Salah satunya soal taktik dan reaksi. Menurutnya, hasil simulasi tadi masih menyisakan beberapa pekerjaan rumah yang harus dibenahi secara khusus.

"Teknik sudah oke, tapi taktik bertanding, dan reaksi masih perlu pematangan lagi. Kalau reaksi itu, biasanya lebih ke bagaimana reaksi kita saat membuka bloking. Nah itu yang masih harus kita latih lagi," kata Zulkarnaen lagi.

Senada dengan Zulkarnaen Purba, pelatih kumite beregu Delfinus Rumahorbo juga mengungkapkan hal yang sama. Dia menuturkan, selain reaksi dan aksi, ada catatan lain pada hasil simulasi tadi. Utamanya, soal emosi atlet khususnya di kumite beregu.

"Biasanya kalau di beregu itu, emosi pemain cenderung mudah keluar, dan ini bisa sangat berpengaruh kepada psikologis atlet lainnya. Karena, jika satu kalah, atlet yang akan bertanding selanjutnya pasti akan terbeban, ini bisa berpengaruh pada kekuatan tim," kata dia dalam kesempatan terpisah.

"Makanya, selain atletnya yang harus berjuang. Ada strategi pelatih juga yang harus dipertaruhkan. Itu bisa jadi catatan kami juga," tambahnya.

Tapi lebih dari itu, hasil simulasi tadi sedianya cukup membuat pihaknya optimistis bisa merebut emas di ISG nanti.

"Bisa curi emas, tapi kita juga harus tahu diri karena untuk negara luar itu kekuatannya sudah merata. Seperti Iran, Turki, dan Mesir, itu mereka kuat-kuat. Tapi kami yakin bisa," katanya.

.
Comments
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...