| Algeria | Azerbaijan | Bahrain | Bangladesh | Brunei Darussalam | Burkina Faso | Cameroon | Chad | Djibouti | Egypt | Gambia | Guinea | Guyana | Indonesia | Iran | Iraq | Jordan | Kuwait | Lebanon | Libya | Maladewa | Malaysia | Marocco | Mauritania | Mozambique | Nigeria | Oman | Pakistan | Palestine | Pantai Gading (Côte d'Ivoire) | Qatar | Saudi Arabia | Senegal | Somalia | Sudan | Suriah | Tajikistan | Togo | Tunisia | Turkey | Turkmenistan | Uganda | Uni Emirat Arab (UEA) | Yaman |
Follow all updated of Journal FIFA World Cup 2014-Brazil.

JOURNAL ISLAMIC SOLIDARITY GAMES 2013

26 Sept 2013

Tenis Putri Indonesia Sumbang Emas Islamic Solidarity Games

INDONESIA UPDATED. Tim beregu putri Indonesia meraih emas di ISG 2013 setelah mengalahkan Maroko di final dengan skor telak 2-0 di Lapangan Tenis Jakabaring, Kamis (26/9/13). Chyntia Melita yang tampil pada tunggal pertama, membawa Indonesia unggul 1-0 berkat kemenangan 6-3, 6-3 atas Fatima Zahrae El Allami.

Tunggal kedua Lavinia Tananta, yang berpostur kecil mungil memastikan emas bagi Indonesia setelah menang mudah 6-0, 6-1 atas Nadia Lalami Laaroussi. Sementara partai ketiga di nomor ganda tidak dimainkan karena hasilnya sudah tidak memengaruhi.

Lavinia yang memiliki tinggi badan sekitar 160cm, ternyata mampu membuat Nadia, pemain dengan tinggi 175 keteteran. Bahkan pada set pertama, Lavinia menang telak 6-0. Kemudian terus mendominasi di set kedua dan hanya kehilangan satu game saat menang 6-1.

"Saya tidak tahu namanya, ternyata dia bermain sangat bagus dan pintar dan saya kira ia mempunyai permainan tingkat atas," kata Nadia ketika ditanya komentarnya mengenai Lavinia usai pertandingan.

Nadia juga memuji Lavinia sebagai pemain yang memiliki rasa percaya diri tinggi dan kekuatan mental yang baik.

"Postur tubuh yang lebih pendek tidak menjadi halangan buat dia karena ia bermain lebih cerdas," puji Nadia yang sepintas mirip mantan petenis nomor satu dunia Martina Hingis asal Swiss.

Sementara itu Lavinia yang baru pertama kali menghadapi Nadia mengakui bahwa ia sebenarnya masih buta dengan kekuatan lawan.

"Saya sebetulnya buta dengan permainan lawan. Tapi secara perlahan bisa menguasai keadaan dengan menerapkan strategi menyerang melalui baseline," kata Lavinia.

Pada final beregu putra, saat ini masih bermain tuan rumah Indonesia menghadapi Kuwait.
.
Comments
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...