INDONESIA UPDATED. Islamic Solidarity Games dibuka di Indonesia di tengah kekacauan jadwal acara dan debat mengenai pakaian yang pantas bagi para atlet muslim.
Lebih dari 1.800 atlet dari 46 negara berpenduduk Muslim mengambil
bagian dalam pertandingan yang berlangsung di negara berpenduduk Muslim
terbesar dunia tersebut, demikian dinyatakan oleh panitia penyelenggara.
“Mari kita sisihkan dulu beban politik kita,” kata Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono dalam pembukaan acara, saat ia memberikan penghormatan
khusus bagi kontingen Mesir, Suriah dan Palestina yang ikut dalam acara
tersebut.
“Melalui acara ini, mari kita buktikan kepada dunia bahwa Negara-negara Islam bisa hidup harmonis dan bersatu,” kata dia.
Acara pembukaan berlangsung sederhana di Palembang, ibukota Sumatra Selatan, merefleksikan sulitnya pendanaan acara tersebut. Panitia lokal mengatakan mereka belum menerima dana dari pemerintah pusat.
“Mengkhawatirkankan. Dana itu belum cair sampai sekarang, kami minta bantuan ke
kiri dan ke kanan supaya acara ini bisa terselenggara sesuai rencana,“
kata Djoko Pramono, seorang anggota senior komite penyelenggara.
Acara yang akan berlangsung hingga 1 Oktober ini, menghadapi serangkaian masalah lain termasuk dua perubahan lokasi.
Acara itu tadinya dipindahkan dari Riau di Sumatra ke ibukota Jakarta,
dan akhirnya digeser lagi ke Palembang setelah adanya kebaratan dari
para pejabat Sumatra. Penyelenggara hanya punya waktu kurang dari dua bulan untuk memindahkan semua acara itu ke lokasi baru.
Debat soal pakaian
Perlombaan pertama The Islamic Solidarity Games diselenggarakan
tahun lalu di Arab Saudi. Saat itu pakaian bikini dilarang, dan hari
pertandingan atlet laki-laki dan perempuan dipisahkan sepenuhnya,
sementara para laki-laki dilarang menonton pertandingan renang atlet
perempuan.
Tapi, pihak penyelenggara Indonesia menolak pembatasan tersebut. Mereka
juga menolak permintaan sejumlah negara yang menginginkan agar
pertandingan antara atlet laki-laki dengan atlet perempuan dilakukan di
hari yang berbeda.
”Kami sudah mengatakan sejak tahun lalu bahwa kami akan mengikuti aturan internasional, bukan aturan Muslim,” kata Pramono.
”Kami memberi kepada para atlet kebebasan penuh untuk mengenakan apapun
yang mereka mau. Kalau mereka ingin memakai burqa atau jilbab untuk volli
pantai, silakan, kami tidak akan melarang mereka,” tambah Pramono.
Rita Subowo, kepala Komite Olimpiade Indonesia mengatakan bahwa tim bola voli pantai perempuan Indonesia akan memakai kostum two-piece untuk mempermudah gerakan dan karena pakaian itu juga telah disetujui Komite Olimpiade Internasional.
Kostum two-piece, yang biasa dipergunakan dalam pertandingan
internasional adalah atasan seperti bra olahraga dan celana pendek
ketat, yang bagi kalangan konservatif dianggap terlalu terbuka
memamerkan aurat.
Pertandingan diawali dengan cabang bola basket dan sepakbola, dan 11 cabang lainnya akan dimulai pada beberapa hari mendatang.
Perhatian lain tertuju pada kompleks olahraga Palembang, yang pada tahun 2011 menjadi lokasi penyelenggaraan Sea Games. Sejumlah fasilitas belum selesai dibangun ketika acara olahraga terbesar
Asia Tenggara itu dibuka, sementara puluhan atlet menderita keracunan
makanan pada saat itu.
Selama Sea Games 2011, dua penggemar sepakbola tewas akibat berdesakan di stadion.