INDONESIA UPDATED. Pelatih kesebelasan Indonesia mengaku lega
seusai pertandingan semi final yang dijalani Indonesia saat menghadapi
kesebelasan Turki. Pasalnya Indonesia bersusah payah mengatasi
perlawanan Turki lewat drama adu penalti, pada pertandingan yang
berlangsung pada Jumat (27/9) di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang.
Pada pertandingan yang diakhiri adu penalti dengan skor 7-6
tersebut, Rahmad Darmawan menilai bahwa anak asuhnya benar-benar bekerja
keras.
"Alhamdulillah hari ini kita beruntung. Keberuntungan tersebut
kita dapatkan dari kerja keras, kedisiplinan dan kekompakan seluruh
pemain," kata Rahmad Darmawan.
Indonesia, menurut Rahmad tidak terpancing dengan permainan menjurus kasar yang diperagakan Turki. Pelatih Turki, Ersoy Sandalci berkomentar bahwa anak asuhnya apes dan kurang beruntung di adu penalti.
Sesungguhnya Sandalci menginstruksikan anak buahnya membuat
tekanan ke pertahanan Indonesia, akan tetapi mereka anak buahnya malah
keteteran.
“Tim kami kelelahan. Kami juga tidak beruntung karena gagal di
penalti. Tapi ini adalah sepakbola, semua bisa terjadi," ungkap
Sandalci.
Sementara itu gelandang tim nasional Indonesia U-23, David
Lally, tidak lupa untuk mengucap syukur kepada Tuhan, karena rasa
percaya diri merupakan kunci rekan-rekannya untuk meraih pertandingan
final.
"Puji Tuhan, kami bisa menang walaupun lawan di atas kertas lebih baik. Namun, kita tampil lebih percaya diri,” kata David.
Jauh sebelum adu tendangan penalti terjadi, pertandingan antara
Indonesia melawan Turki berlangsung keras, dan kecepatan gelandang
mungil Andik Vermansyah tetap tertahan acapkali sulit menembus barikade
para pemain bertahan Turki.
Peluang terbaik Indonesia pada babak ini diperoleh gelandang
Ramdani Lestaluhu pada menit ke-21. Sayang, bola hasil umpan silang
Andik tidak dapat diteruskannya dengan baik sehingga bola hanya
menyamping tipis di sisi kanan gawang Turki.
Pada babak tambahan, kedua kubu bergantian menciptakan peluang.
Namun, lagi-lagi sejumlah peluang yang diperoleh Indonesia maupun Turki
sepanjang babak ini tidak dapat menemui sasaran sehingga laga pun harus
dilanjutkan ke babak adu penalti.
Pada babak adu penalti, Syamsir Alam, Diego Michiels, Manahati
Lestusen, Alfin Tuasalamony, Fandi Eko Utomo, Bayu Gatra, dan Dedi
Kusnandar tampil baik sebagai eksekutor penalti Indonesia. Sementara
Sunarto, yang baru masuk pada akhir-akhir babak tambahan, gagal.
Di kubu Turki, Erdi Guncan, Ibrahim Hircin, Samet Katanalp,
Oguzan Durmus Cesmeli, Ali Say, dan Orkun Dervisier sukses menaklukkan
Kurnia Meiga.
Akan tetapi beruntung bagi Indonesia, karena gelandang Yakup Akan dan Degirmenci gagal menceploskan bola ke jala Indonesia.
.