Beberapa cabang olahraga menyumbangkan 
medali emas bagi kontingen Indonesia, sementara itu ada cabang olahraga 
yang memborong keseluruhan medali. Fakta ini terdapat dalam beberapa 
cabang olahraga yang dipertandingkan pada ajang multi olahraga Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 yang berlangsung kemarin pada Kamis (26/9).
Renang 
Cabang olahraga renang menyumbangkan medali emas melalui 
perenang Monalisa Arieswati Lorenza yang menjadi pemenang pada nomor 200
 meter gaya kupu-kupu putri.
      
      Monalisa menjadi juara dengan catatan waktu 2 menit 16.55 detik
 melampaui catatan waktu perenang Malaysia, Cai Lin Khoo di posisi 
kedua, 2 menit 18.21 detik. Sedangkan medali perunggu direbut Mariam 
Sakr dari Mesir dengan torehan waktu 2 menit 19.73 detik.
      
      Sebenarnya catatan waktu  Monalisa menurun  jika dibandingkan 
babak kualifikasi pada pagi sebelumnya dengan 2.14.74 detik. Namun 
hampir semua perenang yang lolos final tampil buruk.
      
      Tenis
      
      Sama halnya yang terjadi di cabang olahraga tenis yang membawa 
kabar gembira, tim beregu putra dan putri meraih medali emas, pada 
pertandingan yang berlangsung di Lapangan Tenis Bukit Asam, Kompleks 
Jakabaring, Palembang. Para petenis putra Indonesia menumbangkan Kuwait 
2-1 sedangkan para petenis putri menumbangkan Maroko 2-0.
      
      Petenis putri Indonesia mengawali kemenangan tim putri lewat 
kemenangan dua set langsung atas Fatimah Zahrae 6-3, dan 6-3. Kemenangna
 putri Indonesia berlanjut dengan Lavinia Tananta yang menumbangkan 
Nadia Larousi Lalami 6-0, dan 6-1.
      
      Seusai pertandingan Lavinia mengatakan dia minim pengalaman 
pada ajang tersebut, akan tetapi kesabaran merupakan salah satu kunci 
penting kemenangan dia.
      
      “Kalau pengalaman saya memang unggul, tapi saya sendiri belum 
pernah menghadapi petenis Maroko tersebut. Dengan bermain sabar, saya 
akhirnya bisa memenangkan pertandingan," kata Lavinia.
      
      Pada pertandingan final beregu putra, tim Indonesia yang 
menurunkan pemain terbaik nasional mendapat perlawanan yang ketat dari 
tim beregu putra Kuwait. Pertandingan pertama Indonesia menurunkan 
tunggal David Agung menghadapai Hasan Almousa. 
Modal kemenangan berhasil
 diraih David setelah berhasil mengalahkan lawannya dua set langsung 
6-2, dan 6-2. Unggul di pertandingan pertama membuat peluang Indonesia 
meraih medali emas semakin terbuka.
      
      Pelatih Tim beregu putra, Febby Widhyanto langsung menurunkan 
petenis andalan Cristopher Rungkat yang akan menghadapi petenis andalan 
dari Kuwait Mohammad Ghareeb. Petenis yang menjadi andalan tersebut 
malah tumbang 3-6, dan 3-6.
      
      Posisi imbang 1-1 membuat pelatih beregu putra Febby Widhyanto 
mamasang strategi berbeda di pertandingan beregu di nmer ganda putra. 
Febby yang sebelumnya akan memasangkan Cristopher dengan Wisnu Adi 
akhirnya memutuskan merubah dengan menggantikan Wisnu dengan Albert Sie.
      
      Saat kedudukan imbang 1-1 Wisnu Adi yang turun pada nomor ganda
 berpasangan dengan Albert Sie berhasil menaklukkan pasangan Kuwait 
Hasan Almousa/Mohammad Ghareeb dan menang 6-3, 6-2 sekaligus mengubah 
kedudukan bagi Indonesia menjadi 2-1, yang artinya tim tenis putra 
Indonesia berhak atas medali emas sama seperti yang diraih tim tenis 
putri.
      
      Febby Widhyanto seusai anak asuhnya menerima pengalungan medali
 mengatakan bahwa dia sempat khawatir karena lawan memiliki kualitas 
yang bagus.
      
      "Saya tadi prediski akan berlangsung ketat, tapi berkat kerja 
keras Cristo dan Albert yang memang sering berpasangan di even 
internasional, khirnya beregu putra bisa menyumbangkan medali emas," 
kata Febby.
      
      Panahan 
      
      Dari cabang olahraga panahan, tiga atlit panahan putri 
Indonesia memborong semua medali. Pada pertandingan yang berlangsung di 
Lapangan Panahan, Jakabaring, Palembang, Ika Yuliana, Diananda 
Choirunusia, dan Titik Kusumawardani. Ika meraih medali emas, 
dilanjutkan Diananda yang meraih medali perak dan Titik yang meraih 
 medali perunggu.
      
      Ika Yuliana berkomentar seusai menerima medali dengan 
mengatakan bahwa ISG 2013 merupakan ajang bergengsi, namun raihan medali
 emas tersebut tak membuatnya lupa diri.
      
      “Tentu saya senang dengan hasil ini tidak. Tidak ada anggap enteng,  saya berusaha tampil sebaik mungkin,”  kata Ika.


