| Algeria | Azerbaijan | Bahrain | Bangladesh | Brunei Darussalam | Burkina Faso | Cameroon | Chad | Djibouti | Egypt | Gambia | Guinea | Guyana | Indonesia | Iran | Iraq | Jordan | Kuwait | Lebanon | Libya | Maladewa | Malaysia | Marocco | Mauritania | Mozambique | Nigeria | Oman | Pakistan | Palestine | Pantai Gading (Côte d'Ivoire) | Qatar | Saudi Arabia | Senegal | Somalia | Sudan | Suriah | Tajikistan | Togo | Tunisia | Turkey | Turkmenistan | Uganda | Uni Emirat Arab (UEA) | Yaman |
Follow all updated of Journal FIFA World Cup 2014-Brazil.

JOURNAL ISLAMIC SOLIDARITY GAMES 2013

27 Sept 2013

Tenis, Renang, dan Panahan Borong Medali Bagi Indonesia

Beberapa cabang olahraga menyumbangkan medali emas bagi kontingen Indonesia, sementara itu ada cabang olahraga yang memborong keseluruhan medali. Fakta ini terdapat dalam beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan pada ajang multi olahraga Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 yang berlangsung kemarin pada Kamis (26/9).

Renang
Cabang olahraga renang menyumbangkan medali emas melalui perenang Monalisa Arieswati Lorenza yang menjadi pemenang pada nomor 200 meter gaya kupu-kupu putri.

Monalisa menjadi juara dengan catatan waktu 2 menit 16.55 detik melampaui catatan waktu perenang Malaysia, Cai Lin Khoo di posisi kedua, 2 menit 18.21 detik. Sedangkan medali perunggu direbut Mariam Sakr dari Mesir dengan torehan waktu 2 menit 19.73 detik.

Sebenarnya catatan waktu  Monalisa menurun  jika dibandingkan babak kualifikasi pada pagi sebelumnya dengan 2.14.74 detik. Namun hampir semua perenang yang lolos final tampil buruk.

Tenis
Sama halnya yang terjadi di cabang olahraga tenis yang membawa kabar gembira, tim beregu putra dan putri meraih medali emas, pada pertandingan yang berlangsung di Lapangan Tenis Bukit Asam, Kompleks Jakabaring, Palembang. Para petenis putra Indonesia menumbangkan Kuwait 2-1 sedangkan para petenis putri menumbangkan Maroko 2-0.

Petenis putri Indonesia mengawali kemenangan tim putri lewat kemenangan dua set langsung atas Fatimah Zahrae 6-3, dan 6-3. Kemenangna putri Indonesia berlanjut dengan Lavinia Tananta yang menumbangkan Nadia Larousi Lalami 6-0, dan 6-1.

Seusai pertandingan Lavinia mengatakan dia minim pengalaman pada ajang tersebut, akan tetapi kesabaran merupakan salah satu kunci penting kemenangan dia.

“Kalau pengalaman saya memang unggul, tapi saya sendiri belum pernah menghadapi petenis Maroko tersebut. Dengan bermain sabar, saya akhirnya bisa memenangkan pertandingan," kata Lavinia.

Pada pertandingan final beregu putra, tim Indonesia yang menurunkan pemain terbaik nasional mendapat perlawanan yang ketat dari tim beregu putra Kuwait. Pertandingan pertama Indonesia menurunkan tunggal David Agung menghadapai Hasan Almousa. 

Modal kemenangan berhasil diraih David setelah berhasil mengalahkan lawannya dua set langsung 6-2, dan 6-2. Unggul di pertandingan pertama membuat peluang Indonesia meraih medali emas semakin terbuka.

Pelatih Tim beregu putra, Febby Widhyanto langsung menurunkan petenis andalan Cristopher Rungkat yang akan menghadapi petenis andalan dari Kuwait Mohammad Ghareeb. Petenis yang menjadi andalan tersebut malah tumbang 3-6, dan 3-6.

Posisi imbang 1-1 membuat pelatih beregu putra Febby Widhyanto mamasang strategi berbeda di pertandingan beregu di nmer ganda putra. Febby yang sebelumnya akan memasangkan Cristopher dengan Wisnu Adi akhirnya memutuskan merubah dengan menggantikan Wisnu dengan Albert Sie.

Saat kedudukan imbang 1-1 Wisnu Adi yang turun pada nomor ganda berpasangan dengan Albert Sie berhasil menaklukkan pasangan Kuwait Hasan Almousa/Mohammad Ghareeb dan menang 6-3, 6-2 sekaligus mengubah kedudukan bagi Indonesia menjadi 2-1, yang artinya tim tenis putra Indonesia berhak atas medali emas sama seperti yang diraih tim tenis putri.

Febby Widhyanto seusai anak asuhnya menerima pengalungan medali mengatakan bahwa dia sempat khawatir karena lawan memiliki kualitas yang bagus.

"Saya tadi prediski akan berlangsung ketat, tapi berkat kerja keras Cristo dan Albert yang memang sering berpasangan di even internasional, khirnya beregu putra bisa menyumbangkan medali emas," kata Febby.

Panahan
Dari cabang olahraga panahan, tiga atlit panahan putri Indonesia memborong semua medali. Pada pertandingan yang berlangsung di Lapangan Panahan, Jakabaring, Palembang, Ika Yuliana, Diananda Choirunusia, dan Titik Kusumawardani. Ika meraih medali emas, dilanjutkan Diananda yang meraih medali perak dan Titik yang meraih  medali perunggu.

Ika Yuliana berkomentar seusai menerima medali dengan mengatakan bahwa ISG 2013 merupakan ajang bergengsi, namun raihan medali emas tersebut tak membuatnya lupa diri.

“Tentu saya senang dengan hasil ini tidak. Tidak ada anggap enteng,  saya berusaha tampil sebaik mungkin,”  kata Ika.
Comments
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...