Sekitar dua pekan menjelang digelarnya Islamic Solidarity Games III di
Palembang, 22 September, Presiden SBY belum menandatangi Perpres penunjukan
langsung tentang pengadaan barang dan jasa pelaksanaan ISG yang
sudah diajukan Menpora, beberapa waktu lalu.
Presiden justru
kembali mempertimbangkan penerbitan Perpres tersebut. Hal itu
diungkapkan oleh Menpora Roy Suryo ketika ditemui di kantornya, Senayan,
Jakarta, Senin (9/9/2013). Ia mendapatkan informasi tersebut dari
Sekretaris Kabinet, Dipo Alam, beberapa waktu lalu.
Roy
mengatakan, presiden tak ingin Perpres yang dibuat sampai melanggar
Perpres yang sudah ada. Oleh karena itu, presiden sangat berhati-hati
sekali untuk masalah penandatangan Perpres tentang penunjukan langsung
tersebut.
"Saya sangat mengerti kehati-hatian Pak Presiden.
Karena presiden, tidak ingin sampai ada yang dilanggar, soalnya sudah
ada Perpres Nomor 54 tahun 2010. Jadi apa yang bisa dilakukan sebisa
mungkin tanpa menabrak Perpres yang sudah ada," kata Roy.
Roy
sendiri sebenarnya tidak mempermasalahkan soal belum adanya Perpres
tersebut. Sebab, persiapan ISG sendiri sedianya sudah berjalan.
"Perpres
baik untuk dilakukan, tapi jika beliau (presiden) menyarankan untuk
tidak mengeluarkan Perpres, ya panitia harus menerima dengan baik.
Artinya ada Perpres bagus, tidak ada pun sebenarnya tidak masalah, toh
akhirnya sudah berjalan," ujarnya.
Untuk menjamin itu semua,
Menpora bersama Menkokesra juga sudah menyiapkan tim asistensi yang
terbentuk lewat Surat Keputusan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat
Nomor 50 tahun 2013, per tanggal 3 September lalu.
Anggotanya
terdiri dari Kemenkokesra, Kemenpora, Kementrian Keuangan, Kementrian
Badan Usaha Milik Negara, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah (LKPP), Kejaksaan Agung, Kepolisian, Badan Pengawas Keuangan
dan Pembangunan, serta Pemerintah Daerah Sumatera Selatan.
“Sudah
ada tim asistensi juga dibawah Kemenkokesra, jadi tim asistensi itu
yang akan mengawasi dan bertanggung jawab ketika penunjukan langsung
dilakukan," ujar Roy.
"Lagipula, Palembang juga pada dasarnya 90%
sudah siap melaksanakan ISG III, tinggal untuk EO (Event organizer)
pembukaan dan penutupan yang saya rasa masih bisa dibagi-bagi lagi ke
beberapa penyedia, jadi saya yakin bisa," tambahnya.
.