Rita Subowo, Ketua Komite Olimpiade Indonesia |
Sesuai dengan jadwal yang ada, penandatangan MoU antara Kemenpora dengan KOI dilaksanakan di Kantor Kemenpora Jakarta, Senin (16/9). Informasi yang ada, Ketua KOI saat ini masih meninjau lokasi ISG di Palembang.
"Menteri sudah menginstruksikan penandatanganan MoU hari ini. Tapi komunikasi kurang lancar sehingga usul tidak masuk di agenda Ketua KOI. Padahal pihak yang lain sudah ada di Jakarta," kata Seskemenpora Yuli Mumpuni Widarso di Kantor Kemenpora Jakarta.
Seskemenpora menambahkan, seharusnya setelah penandatanganan MoU antara Kemenpora dengan KOI selanjutnya akan dilakukan MoU dengan Panitia Nasional pelaksanaan pesta olahraga negara-negara Islam itu dan diteruskan ke panitia daerah.
"Sebenarnya semua pihak telah di Jakarta seperti Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin dan Ketua Panitia Daerah Muddai Madang," imbuh Yuli.
Ia menjelaskan, sebenarnya sejak 9 September MoU bantuan sosial untuk ISG sudah siap ditandatangani. Karena masalah teknis akhirnya MoU belum terlaksana. Untuk itu diperlukan kesepakatan bersama agar secepatnya diselesaikan.
Sesuai dengan data yang ada, dana bantuan sosial untuk pelaksanaan ISG di Palembang sebesar Rp128 miliar yang terbagi atas Rp47 miliar untuk panitia pusat, Rp79 miliar untuk panitia daerah. Sedangkan dana sekitar Rp2 miliar di antaranya untuk asistensi.
Khusus untuk daerah dana, yang ada di antaranya untuk transportasi dan akomodasi. Sedangkan dana dari daerah atau APBD sebesar kurang lebih Rp80 miliar di antaranya digunakan untuk opening dan closing.
Meski dana pemerintah untuk ISG belum turun meski saat ini sudah ada, pelaksanaan pesta olahraga negara-negara Islam di Palembang ini sudah dimulai. Cabang olahraga pembuka adalah bola basket yang telah dimulai sejak Minggu (15/9).
Untuk resminya, ISG baru akan dibuka di Gelora Jaka Baring Palembang, Minggu (22/9). Ada 44 negara yang akan turun di 13 olahraga yang dipertandingkan. Bahkan beberapa negara seperti Suriah sudah hadir di Palembang.
.